7 Tipe Klien Catering: Dari yang Bikin Ngakak sampai Bikin Deg-degan
Kenali 7 tipe klien unik dalam dunia catering—mulai dari yang super perfeksionis, tiba-tiba hilang, sampai yang lucu dan santai. Cerita konyol tapi nyata dari balik dapur prasmanan di Makassar!
Tim Konten Catering Andini
7/7/2025
7 Tipe Klien Catering: Kamu Termasuk yang Mana?
Dalam dunia catering, yang dimasak bukan cuma makanan—tapi juga emosi. Setiap klien datang dengan karakter unik. Ada yang tertib seperti spreadsheet, ada yang random seperti pesanan dadakan lewat WhatsApp tengah malam. Dan di balik setiap acara, selalu ada cerita yang bikin dapur berguncang. Berikut 7 tipe klien catering yang sering muncul dan bikin hari-hari tim makin penuh warna.
1. Si Calon EO Profesional
“Meja dessert di kiri ya, bunga peach aja, bukan pink. Piringnya bundar, bukan kotak.” Biasanya bukan event organizer beneran, tapi punya semangat lebih dari vendor profesional. Mereka datang dengan referensi desain, sketsa meja, warna taplak, dan bahkan moodboard. Positifnya, acara jadi tertata rapi. Negatifnya, sering gonta-ganti detail yang sebelumnya sudah fix. Kalau tidak hati-hati, bisa revisi layout tiga kali sehari.
2. Si ‘Yang Penting Banyak’
Mereka gak peduli plating, gak peduli warna taplak. Yang penting: tamu bisa makan dua kali, bahkan tiga. Nasi harus tinggi, ayam harus full, sambal jangan pelit. Menu andalan biasanya standar tapi volumenya harus besar. Klien jenis ini paling banyak muncul di acara keluarga besar, syukuran, atau reuni kampung. Jangan heran kalau masih sempat nanya, “Kalau piringnya gedean dikit, harganya sama kan?”
3. Si Low Profile, High Budget
Pesan via WA, bahasnya santai. Tapi waktu survei lokasi, kita baru tahu: acara di hotel bintang lima, tamu 500 orang, panggung megah. Plating harus estetik, taplak warna nude gold, dan makanan bebas gluten. Mereka gak banyak omong, tapi tahu kualitas. Jarang nego, gak banyak tanya, tapi begitu puas—mereka balik lagi tanpa basa-basi. Salah satu klien paling menyenangkan dan jarang drama.
4. Si Paling Banyak Revisi
Hari ini pesan ayam rica. Besok diganti ayam lada hitam. Lusa jadi ayam mentega tapi harus ‘menteganya jangan terlalu kuning’. Tim dapur jadi ikut latihan mental. Belanja bahan bisa berubah di tengah jalan, bahkan pas bahan udah di-prep. Tipe klien seperti ini butuh kesabaran ekstra, catatan yang terstruktur, dan komunikasi yang jelas banget.
5. Si Tanya Tapi Sudah Tahu Jawaban
Mereka suka tanya: “Menurut kakak, menu apa yang cocok buat outdoor sore?” Kita kasih 3 opsi terbaik. Mereka mikir sejenak, lalu jawab: “Kayaknya aku tetap pilih ayam woku sih, udah cocok dari awal.” Mereka cuma pengen konfirmasi pilihan sendiri. Gak apa-apa, yang penting komunikatif. Lebih baik daripada klien yang nggak tahu mau apa.
6. Si Silent Mode
Order singkat. Transfer cepat. Setelah itu… hilang. Gak balas chat, gak update apapun, sampai akhirnya muncul lagi H-1 acara dengan: “Besok ya, jam 9 pagi.” Sempat bikin tim deg-degan. Tapi tipe ini biasanya aman-aman aja. Mereka gak suka ribet, dan selama semuanya beres, mereka juga gak akan banyak nanya.
7. Si Klien Ceria Anti Tegang
Ngobrolnya santai, sering bikin ketawa. Pas survei, bisa jadi ngajakin ngopi dulu. Mereka suka bilang hal-hal kayak: “Pokoknya jangan sampai nasi keras ya, keluarga besar trauma nasi keras waktu nikahan tante.” Mereka nggak rewel, tapi juga gak pasrah. Tahu apa yang mereka mau, dan tetap memberi ruang bagi tim catering untuk berkarya. Salah satu jenis klien paling disayang.
Penutup
Setiap klien adalah cerita. Ada yang bikin stres, ada yang bikin ngakak, ada juga yang bikin kita bilang, “Wah, ini pengalaman baru.” Dunia catering gak akan pernah datar karena karakter manusia selalu bervariasi. Tapi justru di situ serunya. Yang penting satu: selama makanan tersaji tepat waktu dan tamu tersenyum pulang, semua lelah terbayar lunas. Dan kamu, yang baca sampai akhir... kira-kira termasuk tipe yang mana?